NAFSU BIRAHI NELLY REKAN KERJAKU – Peristiwa ini ketika a saya belum menikah dan masih kerja di perusahaan distribusi makanan. a saya ketika itu menjadi Chief Account Officer dan salah seorang stafku yang baru kerja empat bulan namanya Nelly, dia seorang sarjana ekonomi yang baru setahun lulusnya umurnya masih dua puluh tiga tahun. Dulu ketika pertama kali masuk kantor kulihat sering diantar dan dijemput menggunakan motor oleh pacarnya, tetapi sudah ada seminggu terakhir Nelly selalu mengendarai motor sendiri. Memang Nelly berwajah manis, hanya a sayang kurang tinggi sedikit.
Yang menarik untuk lelaki semacam a saya adalah bibirnya yang selalu terlihat basah terus karena lidahnya sering dimenggunakan membasahi bibirnya dan selain itu model rambutnya yang menggunakan gaya sedikit yang terurai di dekat telinga dan diberi jelly hingga terlihat basah. Juga yang terlihat sensual adalah cara bermenggunakanannya karena Nelly selalu menggunakan baju atau kaos yang agak ketat sehingga perutnya terlihat kurus dan toketnya terlihat agak menonjol. Memang toketnya sendiri tak terlalu besar tetapi cukup bagus bila menggunakan baju atau kaos yang ketat.
Suatu ketika a saya tegur dia,
“Nelly, kenapa sekarang kamu naik motor sendiri?”
“Yaahh, yang antarin sudah nggak ada”, sahutnya.
“Masak iya, kemana pacarmu itu?” tanya saya.
“ah, nggak tahu pergi kemana dia, biarin saja”, jawabnya dengan nada kesal.
Beberapa hari kemudian, ketika makan siang, a saya melewati kamarnya, kebetulan cuma Nelly seorang diri dan sedang makan, rupanya yang lain makan keluar, segera kumasuk dan duduk di depan mejanya. “Makan sendirian saja?”
“Iya Pak, sahutnya. Sambil makan, Nelly melihat-lihat iklan bioskop di koran. Tiba-tiba Nelly berbicara,
“Waah, film Mandarin ini bagus Pak, Nelly kepingin nonton tapi nggak ada teman sekarang.”
“Kalau memang nggak ada teman nanti a saya temani” kata saya.
“Ah, Bapak bisa saja, nanti pacar Bapak marah lho!” sahutnya.
“Yaa, jangan sampai ketahuan dong, sekali-kali kan nggak apa-apa”, kata saya.
“Kalau sungguh, kapan Bapak bisanya? asal jangan yang malam-malam, paling lambat yang pukul 7.00 malam”, jelas Nelly.
“Besok malam? Pokoknya jangan Sabtu dan Minggu malam itu acara Bapak sudah patent” kata saya.
“Kalau gitu besok malam ya Pak?”
“Boleh, Bapak jemput jam berapa?”
“Nelly sampai kost jam lima sore, lalu mandi dulu, jadi kira-kira pukul enam sore ya!”
“Oke”, sahutku.
Besok sorenya setelah a saya pulang ke kost dan mandi lalu siap ke kostnya Nelly. Sampai di sana ternyata Nelly belum selesai hingga kutunggu beberapa menit, kemudian kita langsung berangkat. Karena baru pukul enam.sepuluh padahal filmnya mulai pukul 7, maka kita putar-putar kota dulu. Dalam mobil a saya bilang dengan Nelly kalau lagi nggak dinas begini jangan panggil a saya Pak, sebab umur kami paling hanya berbeda 7 tahun, a saya jadi nggak enak dong. Akhirnya setelah putar-putar kita langsung ke bioskop dan beli tiket lalu masuk, a saya memang sengaja minta tempat duduk yang di pinggir. Rupanya filmya kurang bagus, sebab sampai ketika mulai penontonnya hanya sedikit.
Memang artis-artis yang main seksi-seksi, apalagi film Mandarin terhitung banyak yang berani juga actionnya. Kalau pas adegan yang hot Nelly tiba-tiba memegang tanganku, suatu ketika kalau adegan panas sebelum tangannya Nelly yang beraksi kupegang dulu telapak tangannya erat-erat.
Walaupun adegan panas sudah berlalu tangannya tetap kupegang terus dan perlahan-lahan tangannya kuletakkan di atas pahanya. Ketika Nelly masih diam saja atas aksi ini, maka jari-jariku kumenggunakan untuk mengutik-utik pahanya yang sudah terbuka karena roknya yang agak pendek itu naik kalau untuk duduk. Beberapa menit hal itu kula sayakan dan Nelly pun masih diam, lalu tangannya kutarik ke paha lebih atas sekaligus untuk menyingkap roknya agar naik ke pangkal paha.
Setelah kulihat roknya menyingkap sampai hampir pangkal pahanya sehingga paha yang mulus itu terlihat remang-remang dengan penerangan cahaya dari film saja. a saya pura-pura diam sebentar, kebetulan ada adegan panas lagi dan tanganku segera memegang pahanya dan tangan Nelly memegang bagian atas tanganku. Kupikir Nelly akan melarang kegiatan tanganku itu, tetapi tangannya hanya ditumpangkan saja di tanganku. Kuberanikan lagi operasi ini, tanganku kuusapkan ke pahanya dari atas lutut sampai ke atas dekat pangkal pahanya. Sudah ada lima menit a saya mela sayakan ini bergantian paha kanan dan kiri, tapi Nelly tetap diam hingga nafasku yang mulai memburu.
Akhirnya kuberanikan tanganku untuk mengusap pahanya sampai ke selakangannya hingga menyentuh celana dalam-nya dan bagian kemaluannya kugelitik dengan 2 jariku. ketika itu Nelly terlihat mendesah sambil membetulkan duduknya. Kugelitik terus clitorisnya dengan jari dan kadang-kadang jariku kumasukkan ke dalam lubang memeknya, ternyata lubangnya sudah basah juga.
Belum beberapa lama, Nelly menggeliat duduknya dan bilang, “Oom, Jangan digitukan nanti basah semua memek Nelly juga celana dalam-nya, sebab Nelly punya banyak keluarnya.” Lalu tanganku kutarik dan kupindahkan ke pahanya saja.
a saya bisiki, “Nanti lain kali saja sambil santai di hotel ya?”.
Nelly mengangguk dan berkata, “Kira-kira minggu depan saja sebab kalau sering pergi malam nanti nggak enak dengan tante kost”.
Setelah film selesai sambil jalan keluar, kurangkul pundaknya dan Nelly pun memegang pinggangku sambil kepalanya disandarkan ke bahuku. Kuajak Nelly makan malam sekalian sambil ngobrol macam-macam. a saya bertanya,
“Nelly, biasanya kamu diajak pacarmu santai di mana?”
“Yaah,kadang-kadang di hotel P atau Hotel NP di atas Candi kadang-kadang juga di Hotel R di bawah kalau malas jauh-jauh.” Dengan jawaban Nelly itu, a saya sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa Nelly ketika ini sudah bukan perawan lagi, jadi a saya berani untuk mengajaknya ke hotel minggu depan.
Selesai makan kuantarkan Nelly pulang, sebelum turun mobil kupeluk dia dan dia pun membalasnya dengan merangkul leherku kuat-kuat untuk menerima ciuman dan kecupan-kecupan pada bibirnya dan selesai itu dengan sedikit teknik tanganku menyambar dan memijit toketnya. “Acch.. nakal ya Oom? katanya, dan “Bye… bye….” Pada keesokan harinya a saya bertemu Nelly di kantor dan kita bersikap biasa-biasa saja sehingga tak ada teman yang curiga kalau kita telah pacaran semalam. ketika kutanya kenapa sang pacar tak mengantar lagi, Nelly bilang kalau pacarnya sekarang lagi renggang walaupun belum putus sepuluh0 % karena pacarnya yang SH itu dan kerja sebagai salesman electronic itu belakangan suka tersinggung tanpa sebab yang jelas. Mungkin iri atau malu karena Nelly dapat kerjaan dengan gaji yang semetara ini lebih besar dari padanya.
Suatu siang di hari Rabu seminggu setelah kita menonton, kebetulan Nelly datang ke kamarku dengan membawa laporan-laporan yang kuharus tanda tangani. Nelly bertanya,
“Pak, nanti malam Bapak ada waktu?”
“Kenapa?” tanya saya pura-pura sebab dalam hatiku ketika-ketika inilah yang kunantikan.
“Kalau Bapak ada waktu, Nelly kepingin makan di luar tapi kok nggak ada teman”, sahutnya.
“Oke, kalau Nelly yang ngajak a saya bersedia. Jam enam sore seperti minggu lalu a saya datang ke kost, ya Nelly?” kata saya.
“Terima kasih ya Pak.”
Sore itu a saya cepat-cepat pulang dan segera mandi. Jam lima.tiga puluh sore a saya siap berangkat ke kost Nelly, karena terlalu pagi Nelly belum siap dan kutunggu di ruang tamu. Baru kira-kira sepuluh menit kemudian Nelly keluar. a saya sempat terpesona beberapa ketika, karena Nelly yang a saya tahu biasanya memakai rok agak mini dengan baju atau kaos pendek perutnya dan agak ketat. Kali ini tampil dengan memakai gaun panjang warna ungu dengan belahan yang agak tinggi di bagian paha sebelah kirinya, sehingga kalau jalan pahanya yang kiri dan putih bersih itu terlihat dengan jelas dan bagian dalam pahanya kanan juga tampak samar-samar.
“Cek cek cek”, komentarku. Nelly bahkan tersenyum manis dan kemudian memutar tubuhnya dan bagian punggungnya terbuka lebar sampai ke bawah dengan model huruf V sampai di atas pinggulnya. a saya yakin sekali kalau Nelly pasti tidak menggunakan bra sekarang. Tanpa duduk, Nelly langsung mengajak berangkat. kurangkul pinggangnya, Nelly jadi agak kikuk ta sayat kalau tante kostnya tahu. Begitu masuk mobil kuminta untuk mengecup dulu bibirnya yang merah merekah dan basah terus itu, sambil punggungnya yang terbuka itu kuusap-usap dan ternyata dugaanku benar ketika dadanya kutekan erat-erat ke dada saya terasa gumpalan daging yang kenyal dengan nama payudara tanpa terlindungi spons BH menempel di dada saya. Denyut jantungku langsung berdetak cepat. Kemudian mobil mulai kujalankan dan tangan Nelly diletakkan di atas paha kiriku sambil kadang-kadang memijit paha saya.
“Mau makan kemana Nelly?”
“Terserah Bapak”, katanya.
Memang Nelly tetap tak mau panggil a saya dengan sebutan lain, ia pilih dengan “Pak” karena ta sayat salah ngomong kalau di kantor nanti.
“Kalau makan sate kambing apakah Nelly suka?” tanya saya.
“Mau Pak, malah sebenarnya Nelly sudah lama tak pernah makan itu karena pacar Nelly tak suka daging kambing”, katanya.
Akhirnya kita ke rumah makan sate kambing. ketika turun dari mobil dan masuk ke rumah makan sekarang ganti Nelly yang selalu merangkul pingganku. Nelly duduk di sebelah kananku. memang kuatur demikan agar tangan kananku bisa dekat dengan paha kirinya yang terbuka sampai ke atas untuk kuraba-raba.
Memang kali ini Nelly berbeda dengan waktu nonton film, kali ini Nelly tampak ceria dan manja. ketika duduk makan Nelly duduknya merapatkan tubuhnya ke tubuhku serta tangannya memegang paha saya. Tanganku sebelum beraksi di pahanya kumenggunakan untuk mengusap-usap punggungnya yang terbuka.
Untuk ketika itu rumah makan masih sepi pengunjung,jadi a saya agak bebas berkarya. Setelah puas meraba punggungnya tanganku kususupkan ke dalam roknya ke daerah pinggang dan turun di sana tanganku meraba celana dalam-nya.
Kemudian tanganku bergerak ke atas dan menyusup ke bawah ketiaknya dan menuju ke samping depan sehingga ujung jariku dapat menyentuh samping payudaranya yang benar-benar masih kenyal. Pekerjaan tanganku berhenti ketika pelayan membawa makanan ke meja kami. ketika makan tanganku kadang mulai meraba pahanya kiri yang terbuka itu.
Nelly betul-betul penuh pengertian ketika tangan kananku sibuk meraba pahanya, ia yang menyuapkan nasi ke mulutku hingga tanganku diberi keleluasaan untuk bermain di pahanya dan sampai memeknya pun kuraba-raba dengan penuh kemesraan. Kadang-kadang tangan kananku kumenggunakan untuk menyendok makanan lagi, tapi lebih sering kumenggunakan untuk berkarya di paha dan lubang memeknya sedang Nelly yang terus dengan kasih a sayangnya menyuapiku dengan makanan sampai suatu ketika Nelly mendesah dan memegang tanganku yang berkarya erat-erat seraya berkata, “Pak, karya tangan Bapak benar-benar hebat bisa memuntuk Nelly basah.”
Lalu kuraba memeknya ternyata celana dalam-nya juga sudah basah apalagi lubang memeknya, ujung jar-jariku kumasukkan ke lubangnya untuk bisa mengkait lendir yang menempel di bibir memeknya, ternyata usaha saya itu berhasil juga. Kulihat ada lendir kental mirip cendol menempel di ujung telunjukku, segera kujilati lendir itu dan kutelan bersama makanan yang disuapkan oleh Nelly. a saya betul-betul merasa “hot” makan daging kambing dicampur lendir Nelly, kurebahkan kepala saya ke kepalanya Nelly sambil berbisik, “Nelly a sayang, a saya menyayangimu.” Nelly menjawab, “Pak, sebentar lagi Nelly menjadi kepunyaan Bapak seluruhnya, Nelly akan memberikan segalanya yang terbaik untuk Bapak nanti. Percayalah!” sambil mencium pipiku.
Selesai makan, kita langsung menuju Hotel CB di kota atas yang banyak pemandangannya walaupun itu hotel kuno. Kita langsung check in. Nelly tetap manja, jalan sambil merangkul pinggangku dengan badannya disandarkan ke tubuhku. Pintu kamar segera kukunci setelah pelayan menyiapkan air minum, sabun dan handuk.
Nelly ganti kupeluk dan ia pun merangkul leherku erat-erat hingga permainan ciuman mulut, bibir dan lidah berlangsung dengan hangatnya dan penuh kemesraan. Karena ketika a saya menciumnya, kukecup dalam-dalam bibirnya dengan penuh perasaan hingga Nelly bukan merasakan kenikmatan saja tetapi juga merasakan kasih a sayangku. Setelah berciuman dengan mesranya untuk beberapa ketika, maka tanganku kumenggunakan untuk meraba punggungnya yang terbuka, kurasakan tubuh Nelly cukup hangat lalu kupegang rok bagian kedua pundaknya dan kutarik ke depan, Nelly pun membantu dengan meluruskan tangannya ke depan sehingga roknya bagian atas langsung lepas dan payudaranya yang masih kenyal dan hangat kalau diraba itu terlihat dengan jelas di depan mata saya ditambah putingnya yang terlihat mulai membesar dan tegang dengan warna merah padma memuntukku terpesona.
Walaupun a saya sudah sering menelanjangi dan meniduri pacarku di hotel, tetapi bentuk tubuhnya yang berbeda itu mempunyai daya rangsang yang tersendiri. Hanya karena kebiasaan yang sudah sering melihat pacarku dalam keadaan telanjang bulat itu yang bisa memuntuk a saya mengendalikan emosi dan gelora nafsu birahi muda saya. Roknya terus kutarik ke bawah sehingga terlepas semua kemudian kuambil dan kutaruh di atas meja dan Nelly kuangkat untuk kutidurkan di ranjang dengan masih memakai celana dalam saja. Tapi celana dalam-nya pun kulorot untuk dilepas dan memeknya yang seperti bukit kecil itu tertutup oleh rambut yang cukup lebat.
a saya kemudian melepas T-Shirtku dan celana panjang serta celana dalam-ku sambil memandangi tubuh Nelly yang telentang di ranjang dengan pose yang menggiurkan ditambah lidahnya yang sering membasahi bibirnya itu. Kudekati Nelly kemudian kuciumi seluruh wajahnya dengan tangan menjelajahi seluruh daerah dadanya termasuk lembah dan bukit maupun puncak payudaranya sampai ke pusarnya dan perut bagian bawah. Setelah ciumanku berpindah ke bagian dadanya terutama bukit-bukit payudaranya, tanganku mulai beraksi di sekitar memeknya serta pahanya serta sekali-kali rambut bawahnya kutarik pelan-pelan sambil jari tengahku menggelitik clitorisnya yang mulai nongol.
Lalu kuciumi terus perutnya bawah sampai rambut kemaluannya dan daerah sekitar memeknya dan pahanya serta tanganku terus mengusap dan memijit betis serta telapak kakinya. Ciumanku terus ke lututnya, kemudian ke betis, tumit kaki lalu telapak kakinya sampai jari-jari kakinya pun kuhisap satu persatu semua baru a saya balik naik menghisap daerah selakangannya dengan membuka lebar-lebar pahanya lalu daerah antara anus dan memek itu kucium dan kukecup serta kujilati sehingga Nelly mendesah kenikmatan dan terasa ada cairan lendir yang menyemprot keluar dari lubang memeknya. Setelah kulihat benar terlihat dari lubangnya memek mengalir keluar cairan lendir dengan bau khusus.
Langsung kucucup lubangnya dan kusedot kuat-kuat hingga sruuuuttt… lendirnya masuk ke dalam mulutku dan kugelitik terus selangkangannya agar cairan nya keluar lagi lebih banyak dan kusedot terus dan ternyata benar Nelly masih mengeluarkan lendirnya yang masuk kemulutku. Rasanya asin2, asem dengan bau khas seperti juga milik pacarku, a saya memang jadi semangat dengan minum lendirnya.
Langsung saja Nelly kuajak main dengan pose enam9, a saya segera naik ke atas tubuhnya dan kontolku kupaskan dihadapan mulut Nelly agar mudah ia untuk mempermainkan kontolku dengan lidah dan mulutnya sedang a saya sendiri segera menyingkap rambut kemaluannya yang rimbun itu untuk menjilati clitorisnya. Lalu kugigit-gigit dan kutarik-tarik juga clitorisnya dengan bibirku. Nelly tampak terangsang sekali dengan permainan mulutku di daerah memeknya, apalagi pahanya sekarang kubuka lebar-lebar dan selangkangannya antara anus dan memeknya kugosok terus dengan jari-jariku dan kadang-kadang kujilati.
Begitu clitorisnya kugetarkan dengan ujung lidahku yang bergerak begitu cepat (seperti lidah cecak katanya pacarku) hanya semenit saja Nelly sudah berontak dengan kakinya dan pantatnya digerakan kesana kemari kemudian mengaduh, “Aduuuuh Pak, Nelly nggak tahan… sudah keluar dan lemas Pak.” ketika itu terasa lendirnya menyemprot dan mengenai hidungku, segera kucucup lagi lubang memeknya untuk kusedot semua lendirnya yang sudah keluar di lubang memeknya. a saya merasakan kenikmatan juga dari semprotan lendirnya itu dan memeknya jadi basah semua.
a saya sekarang membelai rambutnya dan mengusap keringat yang banyak dikeningnya serta bertanya,
“Nelly a sayang, apakah Nelly sudah capai?”
“Belum Pak, Nelly cuma lemas saja karena tak kuat menahan kenikmatan yang luar biasa dari permainan lidah Bapak tadi, rasanya sampai ujung rambut dan ujung kaki Pak” sahutnya.
“Kalau begitu kita main lagi ya?” kata saya.
Nelly mengganggukan kepala. Lalu a saya naik lagi ketubuhnya dan kumasukkan kontolku pelan-pelan ke lubang memeknya, kemudian kutarik keluar lagi pelan-pelan setelah masuk keluar ini lancar berulang-ulang lalu kontolku langsung kubenamkan seluruhnya ke dalam memeknya, sampai Nelly menghela napas panjang menahan sakit dan nikmatnya karena katanya masuknya terlalu dalam.
Setelah itu kugerakan pantatku memutar searah jarum jam sehingga Nelly menjerit kenikmatan terus karena clitorisnya tergesek oleh rambut kemaluanku dan dinding dalam memeknya tergesek oleh batang kontolku yang mengeras sehingga ia berbisik, “Aduuuh Pak, nikmat rasanya luar biasa. a saya mau orgasme Pak.” Mendengar itu a saya langsung menciumi payudaranya yang sebelah kiri, karena Nelly bilang lebih sensitive dari pada yang kanan dan putingnya langsung kugetarkan lagi dengan ujung lidahku. Tanpa basa basi lagi hanya beberapa detik terasa memeknya mencengkeram kontolku dan berdenyut-denyut serta ada lendir hangat yang menyiram kontolku. Nelly sudah klimaks, ia tampak terkulai lemas.
“Capai Nelly, a sayang?” tanya saya.
“Iya… Pak” sahutnya lirih manja.
“Tolong Nelly diberi air maninya Pak” pintanya.
“Sekarang?” tanya saya.
“Iya Pak.”
“Tahan sebentar lagi iya, nanti a saya semprotkan”.
Lalu a saya mengkonsentrasikan segenap pikiranku pada segala keindahan tubuh Nelly yang sedang kunaiki ini dan tingkah polanya yang merangsang sambil memandang bibirnya yang merah basah merangsang. Kugenjot terus gerakan kontolku naik turun dan semakin lama semakin cepat sampai Nelly menggeliat, menggelinjang tak karuan sambil menarik lepas sprei dan meremas-remasnya dan akhirnya, crruuuutttt… cruuuuuttttt… crrruuuutt, maniku menyemprot kedalam memeknya sambil kutekan terus kontolku dalam-dalam ke memeknya.
“Sssseeetttt…. aacccchh, Nelly merasakan kehangatan yang luar biasa dari air mani Bapak.” Dan Nelly pun orgasme lagi karena kontolku merasakan memeknya berdenyut-denyut lagi. Setelah beberapa menit kita istirahat dengan tidur bertindihan sambil berpelukan, kita bangun tidak terasa jam telah menunjukkan pk 9.tiga puluh. Karena sudah agak malam Nelly cepat-cepat bangun dan mengambil handuk yang dibasahi lalu membersihkan kontolku dan kemudian memeknya. Kita tak cuci karena makan waktu lama.
Segera Nelly memakai roknya lagi, demikian juga a saya. Sedang celana dalam-nya dilipat dan dimasukkan ke dompetnya karena masih basah kena lendir ketika kugosok clitorisnya di rumah makan tadi. Dalam perjalanan pulang Nelly sempat bertanya,
“Bapak jadi kawin kapan?”
“Iya masih 2-3 tahun lagi, tunggu pacarku selesai kuliah”, sahutku.
“Kenapa?” tanya saya. Nelly merebahkan kepalanya ke bahuku sambil berkata,
“Nelly tak akan kawin dulu kok tunggu kalau mungkin ada mukjizat.”
“Maksud Nelly?” tanya saya.
“Siapa tahu suatu ketika Nelly dapat kabar gembira dari Bapak. Sebab Nelly malam ini benar-benar merasakan kenikmatan yang hebat dari Bapak dan lebih dari itu Nelly merasakan Bapak meniduri Nelly dengan penuh kasih dan kemesraan yang layaknya suami istri yang dipenuhi rasa cinta. Kapan-kapan Nelly boleh merasakan lagi ya Pak?”
“Kapan saja Nelly kangen a saya bersedia, tapi Nelly harus benar-benar atur waktunya jangan sampai Nelly hamil yaa!” pesanku.
Baca Juga : Sensasi Anal Sama Om-Om
ketika mobil sampai di rumah kost, Nelly tak segera turun ia malah merangkul leherku dan ditariknya a saya, lalu diciuminya seluruh wajahku dengan penuh perasaan hatinya dan terlihat matanya memerah dan berkaca-kaca. a saya jadi terenyuh diuntuknya, kubelai rambutnya dan kuusap matanya yang berair lalu kubisiki, “Nelly jangan sedih, kan tiap hari kita masih bertemu. Nelly malam ini capai nanti langsung istirahat ya, jangan melamun macam-macam ya a sayang?” pesanku sambil kubelai a sayang dari rambutnya pipinya terus payudaranya sampai pahanya yang terbuka itu, baru Nelly mau turun dengan senyum kecil.
Esok harinya di kantor pagi-pagi ketika kupanggil Nelly untuk memberikan tugas, ia masuk ke kamarku dengan senyum-senyum manja, setelah kujelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan kutanya kenapa kok senyum-senyum. Nelly menjawab sambil mendekat ke sisiku, “Pak, air maninya semalam baru keluar tadi ketika Nelly duduk di kantor, sekarang celana dalam Nelly jadi basah.” Karena Nelly sudah mendekat tandanya minta untuk dibuktikan, maka kuraba melalui bawah roknya dan benar celana dalam bagian memeknya basah juga sela-sela pahanya basah agak licin dan ternyata baunya memang seperti maniku. a saya bilang, “Nelly kamu cuci dulu sana ya.” Nelly menggelengkan kepalanya dan berkata, “Biarin saja Pak, Nelly toch nggak punya celana dalam lagi di kantor malah nggak enak kalau dilepas celana dalam-nya, sampai nanti sore juga tak apa-apa malah nanti siang mungkin sudah kering sendiri.” Lalu tanganku digenggam erat-erat dan memandang tajam penuh arti dan berkata,
“Kapan Bapak mau memberikan kemesraan dan kepuasan lagi pada Nelly?”
“Kapan saja terserah Nelly”, kata saya.
Semenjak itu a saya sering diajak kencan hampir tiap minggu sekali dan setelah pacarnya baik kembali hubungannya, hubungan seks tetap berlangsung terus kira-kira tiap bulan sekali sambil cerita-cerita apa saja yang dila sayakan suaminya padanya. Sampai sekarang sudah hampir sepuluh tahun berlalu dan a saya sudah pindah kerja di bank, sedang Nelly menggantikan jabatanku dan kami masing-masing telah berkelarga dan punya anak, tapi hubungan intim itu masih tetap berlangsung di siang hari ketika jam makan siang, hanya frekuensinya jauh berkurang kira-kira 3-empat bulan sekali. Tapi justru karena waktu yang lama itu menyebabkan tiap kali hubungan birahi itu tambah mesra saja dan bukan menjadi kebosanan